Halo semua, nama saya Jason Nicholas, biasanya sering dipanggil Jason atau JN di kampus. Saya sekarang sedang kuliah tahun kedua di Nanyang Technological University (NTU) dengan jurusan Chemical and Biomolecular Engineering (CBE). Sebelum saya jadi jemaat di GKY Singapore, saya dulunya beribadah di GKY Pluit, terakhir di Komisi Remaja (KoRem) GKY Pluit. Masa transisi dari SMA di Indo menuju perkuliahan di Singapura bisa dibilang cukup mirip dengan apa yang teman-teman saya alami. Menjadi terpisah jauh dari Mama dan Papa secara fisik, harus bisa mandiri menghadapi tantangan di tahap kehidupan yang baru, dan ditambah lagi, mulai lost contact dengan beberapa teman lama di Indonesia, karena sudah berbeda arah.
Pada masa sebelum keberangkatan, Covid-19 sudah melanda Indonesia. Padahal, seharusnya pada masa-masa itu saatnya untuk berkumpul bersama dan saling mengucapkan farewell secara ramai. Namun semua itu tidak terjadi. Saya ingat sekali, pada saat itu, karena isu Covid-19, berita yang beredar di kalangan calon mahasiswa baru NTU adalah, ada kemungkinan calon mahasiswa baru tidak bisa berangkat ke Singapura. Selama beberapa minggu itu, kami hanya menunggu kabar yang bisa mengubah situasi tersebut.
Pada saat Singapura mengumumkan bahwa para calon mahasiswa bisa berangkat ke Singapura dengan diedarkannya surat Approval on Entry (AoE), saya terpaksa harus berangkat dalam waktu dua hari. Saya tidak bisa berlama-lama duduk diam, karena kondisi Covid-19 sangat fluktuatif, dan surat AoE itu hanya bertahan kurang dari dua minggu. Oleh karena itu, saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal untuk semua teman-teman dekat saya.
Untungnya, pada malam hari sebelum berangkat, saya bersyukur sekali karena teman-teman gereja saya di Komisi Remaja, bisa sempat datang ke rumah saya untuk mengucapkan farewell. Momen itulah yang membuat saya tidak bisa lupa dengan mereka. Sebelum selesai berbincang-bincang, saya ditanya satu pertanyaan oleh salah satu mentor saya di Komisi Remaja,”Apa yang kamu ingin kami doakan untuk kamu?” Seketika itu, saya hanya teringat satu hal, dan hal itu terpampang jelas di pandangan saya.” Komunitas. Saya ingin sekali supaya punya komunitas yang erat di Singapura, sama seperti yang saya punya sekarang di sini.”
AI Website Generator